Selasa, 05 November 2013

cerpen sahabat

HADIAH KEMATIAN
Karya Shovi Syarbini
Sejak kecil mereka selalu bersama VIA,OKTA dan WIDIA adalah sahabat yang sangat luar biasa.mengapa luar biasa ??...karna mereka selain bersahabat sejak kecil mereka juga selalu juara dalam bidang yang berbeda-beda.
Rumah yang berdekatan dan sekolah yang sama membuat persahabatan mereka semakin erat.
Hal yang paling mereka sukai adalah melihat bintang ditengah-tengah lapangan sambil tidur-tiduran dan sambil mengkhayalkan sesuatu
Kini usia mereka sudah hampir 17 tahun,sudah cukup lama mereka bersahabat.

Dan via berkata kepada sahabat-sahabatnya itu
“jika kita nanti sudah 17 tahun maka gw akan memberikan kado yang tidak akan kalian lupakan”
“hem….masa sich ???”saut okta
“ya….by de way apa yang kalian inginkan saat ini ?”Tanya via kepada sahabtanya
“maksudnya ?”Tanya widia karna tidak mengerti
“iyah,,, bagaimanakah cara yang kalian inginkan jika ada orang yang ingin memberikan surpires buat ulang tahun kalian nanti ?”
“ooowhh,,,,,gitu”
“hal yang gw mau sih gak ribet-ribet banget,Cuma orang yang gw sayang harus hadir dan memberikan setangkai bunga mawar merah,karna gw suka banget sama bunga mawar”ucap widia
Kalau llo vie ?tanya okta
“kalau gw sich gak ribet-ribet banget Cuma hal yang sederhana lah yang membuat gw bahagia,apalagi kalau ada kalian,dan yang paling gw mau adalah kita kumpul dilapangan ini sambil niup lilin dilapangn ini,karna lapangan inilah menjadi saksi bisu sejarah persahabatan kita”
“waaah….so sweet”ucap okta
Sekarang giliran llo okta,apa yang llo mau saat sweet seventeen ??
“kalu gw sich aga ribet,Cuma ini adalah hal yang sangat gw inginkan”

Emang apa ?tanya via sakin penasarannya
“ya,,,,gw mau banget di kasih surpires sama kalian,mata gw di tutup kemudian kalian bawa gw kedanau yang sangat indah dimana danau itu di penuhi dengan kunang-kunang dan dihiasi dengan lilin-lilin”
Tunggu.kunang-kunang?kan jaman sekarang susah!sewot widia
“yah itu sich derita kalian,,,hehe terus kita bertiga naik perahu berdayung ke tengah-tengah danau.dan kemudian kita ngeliatin bintang dan menikmati malam itu,hingga bulan berganti menjadi matahari”
Waaaah...keren.ucap via karna takjub dengan keinginan sahabatnya itu
“insyallah kita akan melakukan apa yang llo mau yah”ucap widia

*

Waktu terus berganti bulan januari pun tiba.saatnya via & okta memberikan surpires untuk sahabtnya itu,semua berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginannya.widia pun bahagia
*

Bulan terus berganti dan kini bulan aprilpun tiba saatnya vialah yang mereka beri kejutan.via sangat bahagia hingga air matapun terjatuh,walau tomboy via orang yang paling cengeng
*

Kini hanya tinggal oktalah yang belum merasakan kebahagiaan sweet seventen,karna jarak bulan via dan okta cukup jauh
“hem….bulan oktober masih lama…hahaha kasiaaan dech”ledek widia
“biarin ajja,jadikan waktu kalian jadi santai,buat mempersiapkan semuanya”
“diiich emang siapa yang mau ngasih surpires ke llo…hahaha”canda via
“dich via,,,gw mati disitu juga kaga papa dah,asalkan ke mauan gw di kabulin sama kalian”
“hust…gak boleh ngomong kaya gituh,serem amat’
“tau nich llokan gak bisa berenang ,jadi ngomongnya jangan kaya gituh”
‘iyah-iyah maaf”
*

Bulan oktober pun kini tiba,waktunya mereka berdua mempersiapkan segalanya,dari mulai membeli lilin,menyewa villa,menyewa perahu dan yang paling sulit mencari danau yang masih disinggahi dengan kunang-kunang.Semua di lakukan tanpa sepengetahuan okta
*

Hanya tinggal mengiitung hari tanggal 24 lah yang kami tunggu.Sehari sebelum hari H mereka semua berangkat ke vila yang sejak lama sudah di persiapkan,masing-masing keluarga ikut semua hanya untuk merayakan ulang tahun okta,entah mengapa semua berjalan dengan lancar ”
Setela sampai di vila,okta langsung di kurung di kamar,dia dilarang pergi keluar

Pukul 05.00
Wakktunya mereka bersiap untuk mempersiapkan semuanya,hingga akhirnya semua selesai,karna pukul 8 malam nanti semua harus sudah rapih.

Pukul 08.00 malam
“okta masih adakan didalem ?”Tanya widia
“iyah gue ada”
“udah siap belum nich ?”
“heem….siap banget,emang semuanya udah selesai wid ?”
“udah kali,makanya gue disuruh manggil llo”
“yodah ayo llo siap-siap make baju ini”
“okelah”
Beberapa menit kemudian okta keluar dari kamarnya dan kami menunggu di luar,tepat didepan pintu kamarnya.
“okta llo cantik banget pake baju itu,smuanya serba putih”
Mereka semua terperangah melihat kecantikan sahabatnya itu,entah mengapa dia terlihat lebih bercahaya.
“yodah yu ah kita keluar,tapi sebelum kita keluar jangan lupa buat okta tutup matanya”ingat via
“yaaah……ditutup lagi”
“sebelum kita kedanau kita semua makan malam dulu yah ?setelah itu kita langsung kedanau,dan jika sudah jam 12 kita pergi ketengah danau untuk meniup lilin disana ,giimana jadwal yang gue buat setuju gak ?”Tanya via
“iyah w mah setuju aja …hehehe”jawab okta

Setelah makan malam selesai okta kembali di tutup matanya karna harus menuju danau.
“di tutup lagi nich matanya ???”
“iyah.hehe maaf yah ?
Sesampainya didepan danau penutup mata okta pun di buka dan okta pun membuka matanya dengan perlahan,tanpa sadar air matapun langsung terjaduh dan oktapun langsung memeluk sahabatnya itu
“jadi ini semua yang kalian lakukan?”
Iyah gimana llo suka gak?tanya via
Iyah gw suka banget .makasih banyak yah
Iyah …hehe sama-sama.ucap mereka berdua
“yaudah yuuk…kita langsung naik perahu ajja”
“jangan lupa kue ulang tahunya di bawa”ucap widia
“gw seneng banget hari ini,kalian bener-bener s’ahabat sejati gw,sampai mati kalian akan menjadi sahabat gw”
“owwh….okta jangan biking w nangis doonk”ucap via

Pukul 23.55 WIB
Sesampainya di tengah danau mereka mmenikmati malam itu,malam yang sangat indah di temani dengan kunang-kunang,bintang yang berkelap-kelip dan di beri cahaya dengan sinar bulan.Bukan hanya okta yang merasakan kebahagiaan namun sahabatnya juga merasakan itu semua
“okta “panggil via
“ada apa?”
“llo terlihat cantik,beda dari sebelum-sebelumnya”
“masa sich?makasih kalau gituh
“Hay guys udah jam 12 tepat,okta waktunya llo buat tiup lilinnya,jangan lupa yah doanya”.ucap widia
“iyah”

Saat okta sedang berdoa via dan widia menatap wajah okta,entah mengapa air mata mereka tiba-tiba terjatuh,mungkin karna kebahagiaan yang berlebih ?namun seperti ada perasaan yang mengganjal mereka merasa bingung,dan senyum di wajah okta benar-benar berbeda,malam ini dia seperti malaikat entah mengapa okta terlihat bercahaya.
“hay..kalian kenapa ?”Tanya okta setelah membuka matanya
“aahh…???engga..engga papa”jawab mereka
“yodah sekarang tiup lilinnya”
“iyah”
“selamat yah sobat sekarang llo udah 17 tahun,kita semua akan menjadi dewasa,semoga kita akan selalu bersama hingga anak cucu kita tau”
“amiiienn”

Semua hanya tinggal menunggu matahari menggantikan bulan namun sebelum semua itu terjadi musibah dating menghampiri mereka.entah mengapa secara tiba-tiba perahu itu oleng bergoyang kesana dan kemari mereka semua merasa takut terutama okta yang tidak bias berenang
“byuuuuurrr…….”
Suara orang terjatuh dan ternyata via yang terjatuh pertama tidak lama disusul dengan okta dan widia.
Via dan widia kembali ke permukaan,namun okta tidak terlihat.mereka berdua baru menyadari sahabatnya itu tidak bisa berenang hingga akhirnya mereka kembali kedalam danau.matahari hampir terbit namun okta masih tidak terlihat.polisi pun datang untuk membantu pencarian.
Dan tidak lama okta ditemukan.namun tanpa nyawa…okta tewas di danau itu dan disaksikan dengan matahari yang menggantikan bulan.
Semua memang berjalan dengan ke inginan okta,namun tidak degan keinginan sahabt-sahabatnya itu.
Mereka semua sampai didaratan dalam keadaan yang kacau balaw.
Via menangis sangaat histeris,dan begitu pula dengan widia hingga widia jatuh pingsan.

1 bulan berlalu setelah kejadian itu semua mereka menjadi aneh,semua menjadi berubah.
Widia menjadi stress kerjaannya hanya melihati foto sambil mengurung dirinya dikamar,dan dia terkadang menangis dan terkaddang pula tertawa.
Via pun tidak jauh kasian,kini keadaannya sangat lebih memperihatinkan.
Dia selalu mencoba untuk bunuh diri dengan alasan supaya diabisa bertemu dengan okta.

DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2013/01/hadiah-kematian-cerpen-persahabatan.html#ixzz2jpKHb2SJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar